UNTUK MY UKHTY KU SAYANG

Barokallah fi milladik, Barokallah fi umrik….
Tak terasa, 19 tahun telah berlalu. Saat pagi itu uni merasa seperti melihat ada mainan baru dan terus bertanya “adekny boleh di bawa pulang Ma? Berapa mama beli?” ^_^ kata mama hadiah ulang tahun uni yg ke-2 walaupun terlambat 1 bulan.
Tak terasa belasn tahun telah berlalu saat uni hrus memegang dot kiri kanan. Satu untuk uni dan stu lagi utk adk byi…
Tak terasa bertahun –tahun telah berlalu saat hampir setiap hri kita bertengkar n tidk afdhol rasanya kalau stu hari tidak ada yang menangis di rumah
beberapa tahun telah berlalu saat setiap akhir semester  tiara melapor dengan bangga “Uni, aku dapat juara lagi…”
sekarang adk uni sdh besar ya… sdh jadi mahasiswa. Sudah belajar hidup mandiri dan berpisah dari keluarga. tak terdengar lagi tangisan seperti wktu kita kls 3 dlu yg tak mau pisah dgn keluarga ketika kita ditinggal ber2  sja d Bengkulu. Tak terdengar lg keluhan2  tidak mw tinggal di padang dan d wisma, dan akhirnya memutuskan utk berhenti dari bimbel.

Ketika  pengumuman kelulusan itu tiba, dan akhirnya kita bisa satu sekolah lg (sefakultas), bnyak harapan yg uni angankan untuk mahasiswa baru yg satu ini. Uni berharap tiara bisa menjadi bagian dari cerita indah kami disini. Menjadi anggota dari keluarga besar Azzahra dan FMIPA dan bisa menjadi lebih baik di dalamnya.

Semoga tidak ada lg kta2 “Aku Cuma satu tahun tinggal di wisma, wisma itu gx asik banyak aturannya”. Selama beberapa bln ini sepertinya banyak perubahan signifikan yg terjadi.  Masih teringat, bulan puasa kemaren  ketika uni suruh utk ngaji lebih banyak selama bulan ramadhan ini, tiara mnjwab “ini ja udh syukur ni drpd gx sma sekali” tp sekarang sdh ada yg sibuk menghitung2 berapa banyak dia tilawah hari ini. Sdh ada yg sibuk dan agak stress dengan trget amalan yaumi dr liqo perdananya.
 Dlu ketika uni Tanya kpan mau pakai jilbab n protes krn jilbabny terlalu tipis,  Tiara menjawab, “panas, masa d rumah sja harus pkai jilbab? ” atau kadang gx sempat cari jilbab waktu tamu datang. Sekarang sdh ada yg dr jam  6 pagi sudah siap2 pergi k kampus, sampai yg lain heran dan bertanya tiara masuk kuliah yg brp? “masuk  jam 7 kk, tapi susah pkai jilbab 2 lapis ni. Jd siap2 dr sekarang”.  Sudah ada yang mengumpulkan uang utk beli rok yg banyak dan mempensiunkan celana teman setannya (bca:jin)
Lama rasanya uni menunggu kapan masa ini tiba. Sejak 6 tahun lalu uni memutuskan untuk pakai  jilbab (yg gx bongkar pasang lg) uni berharap tdk lma setelah itu tiara bisa mengikuti. Tapi ternyata waktu 6 tahun itu tak cukup banyak. Uni pikir kita hampir sama. uni yg saat itu tidak ada yg mengajak, tidak ada kakak di rumah yg bisa membimbing akhirnya menyerhkan diri ke rohis. Walaupun sedikit persediaan pakaian syar’I wktu itu tak mengurungkan niat utk mencoba berhijab lebih baik. Uni tahu niat baik itu sudah tertanam di diri tiara dari dlu, melihat 100 mimpi tiara di dinding kamar, salah satunya “pkai jilbab 2 lapis” niat itu sudah lma ada. Namun entah kapan akan terealisasikan. Kadang terpikir juga, ternyata lebih mudah mengajak orang lain dari pada keluarga sendiri. Namun saat itu uni tdk pernah mw memaksa, mungkin mmg uni yg belum bisa mnjadi contoh yang baik atau karena mungkin mmg kita berbeda dan hidayah itu urusan Allah.
Sekarang, walaupun awalnya mungkin  terpaksa krn kita tdk boleh tinggal pisah. Terpaksa menjalankan peraturan2 disini dan berpakaian seperti sekarang  dengan alasan profesionalitas krn sdh tinggal d wisma. Mudah2n kedepannya keterpaksaan itu berubah menjadi kebiasaan dan beranjak menjadi kebutuhan. Karena itu memang kewajiban kita sebagai seorang muslimah. Tapi pkai jilbabnya jgn Cuma d wisma ja y dek, di rumah jg. Kita berjilbab itu bukan berdasarkan dimana kita berada. Tapi siapa yang ada di hadapan kita dan melihat kita. Jadi klw ada non muhrim yg lihat ya kita wajib pkai jilbab walaupun di rumah sendiri.
Di mata uni, tiara itu org yg sangat berpotensi. Tiara yang rajin, kreatif dan berani untuk mencoba. Tiara yang insyaallah nantinya bisa jd penulis terkenal, entrepreneur  dan mahasiswa yang sukses dalam studinya. Tiara yg terobsesi jd musisi (untuk yg satu ini bukan maksudny menghambat bakat, tapi pikirkn lg manfaat dn mudharatny ya). Banyak yg uni pelajari dr tiara. Berharap kedepannya tiara bisa menjadi penggerak disini, bukn mlah menyusahkan yng lain. Berharap suatu saat nnti tiara bisa mnjadi org yg berkontribusi dan berpengaruh disini.
Mungkin dunia yg tiara masuki sekarang masih terasa aneh. Mungkin masih ada rasa canggung dan ragu bergabung di dalamnya. Tapi yakinlah inilah jalan kita, inilah yang terbaik dan keindahannya tak tergantikan dengan apapun jua. Masukilah dulu akan banyak pelajaran berharga yang kita temukan disini. Pelajaran yang akan berguna sampai kapanpun jua. Semoga kedepannya ketika uni sms k akhwat utk menghadiri acara, tidak dapat balasan seperti ini lg “Aku bukan akhwat uni, tp aku sdh datang”. Klw bkan akhwat jd apa? Mna ada ikhwan yg pkai jilbab dan rok. Semoga tidak ada lagi kata2 inilah aku, dan tak kan berubah menjadi org lain.
Ingat DON’T BE YOUR SELF… jgan bangga dgn dirimu yang sekarang. Jangan beralasan seperti inilah saya dan terimalh apa adanya. Jgn berkata saya tidak akan bisa berubah.
Karena merugilah org yg hari ini tidak lebih baik dr hari kemarennya. Mari bersama kita belajar bersama kita berusaha, karena perjalanan masih panjang. Karena surga itu masih jauh. Klw kita sudah se ide nantinya, ingat masih ada sepasang calon aktivis  lg di rumh yang harus kita bina. Ingat kata2 kita sekarang dan perlakuan kita pada adik2 itu sekarang, nanti akan menentukan bagaimana mereka, akan jadi apa mereka beberapa tahun kedepan. Berniatlah dan berusahalah agar nntinya rumah kita menjadi rumah org2 yg rajin mendirikan qiyamullail, yg setiap harinya terdengar senandung tilawah, yg org2ny selalu memakmurkan mesjid. Perbaiki mulai dari diri sendiri, kelurga dan adik2 kita. Beginilah cara kita membangun keluarga yang islami, terutama bagi yang belum berkeluarga
DON’T BE YOUR SELF, TAPI JADILAH ORANG YANG SELALU BERUSAHA UNTUK MEMPERBAIKI DIRI