Masih ingat bunyi Hukum Newton
kawan?
HUKUM
I NEWTON (baca:hukum pertama newton “bukan hukum satu newton/hukum
newton satu ^_^ ”)
“Setiap benda yang diam akan tetap diam,
setiap benda yang bergerak akan tetap bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya
yang bekerja padanya.”
Hukum ini dikenal juga dengan
hukum kelembaman atau hukum inersia, setiap benda akan cenderung mempertahankan
keadaannya. Benda yang diam akan bertahan untuk diam dan benda yang bergerak
akan terus bergerak kecuali ada yang menghentikannya.
Kita lihat di sekitar kita terkadang
ada orang yang begitu produktifnya, kuliah, bekerja, belajar, berorganisasi,
berbisnis, menghadiri majelis ilmu, menulis, menjadi motivator dan lain
sebagainya. Seolah tidak ingin ada waktu yang tersia. Namun ada pula orang yang
lebih suka berdiam diri, malas-malasan, main game, menonton acara yang tidak
bermanfaat, kalaupun pergi kuliah tidak diikuti dengan sepenuh hati, pikirannya
melayang kemana-mana, sehingga tidak ada aktifitas berarti yang dilakukannya. Padahal
kita semua sama-sama diberi waktu dan kesempatan untuk berusaha yang sama.
Poin penting yang dapat kita
ambil dari HUKUM I Newton ini adalah, jika kita suka berdiam diri, kan sulit
rasanya untuk memulai suatu pekerjaan, malas mengerjakan tugas kuliah, bekerja,
belajar dan melakukan aktifitas bermanfaat lainnya menganggap sepele tugas dan
amanah yang diberikan pada kita. Sedangkan jika kita sudah terbiasa dengan
kesibukkan maka itu tidak akan menjadi kendala, bahkan akan membuat lebih
terampil mengatur waktu. Lebih bersemangat, disiplin waktu dan teratur
urusannya. Ini sesui dengan firman Allah dalam Q.S Ai insyirah “5-8”:
“karena sesungguhnya setelah kesulitan itu
ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap”
Namun kita harus ingat kondisi
bergerak dalam hukum I Newton ini adalah dengan kecepatan konstan. Analoginya kita
bergerak begitu-begitu saja, baik sekarang, 1 jam lagi ataupun besok
kecepatannya akan tetap sama. Kita bekerja tapi seperti itu saja setiap harinya,
mengikuti alur dan nyaman di kondisi aman. Memang lebih baik bergerak dari pada
tidak sama sekali. Tapi akan lebih baik lagi kalau kita bis berusaha dan
memotivasi diri kita agar geraknya bisa lebih cepat lagi. Melakukan perubahan
dan pembaharuan agar kita mendapatkan yang ‘lebih’
“orang yang hari ini tidak lebih baik dari
kemarin termasuk orang yang merugi”
Kita masuk ke Hukum selanjutnya
HUKUM
II NEWTON
“percepatan yang dihasilkan oleh resultan
gaya pada sebuah benda sebanding dengan resultan gaya tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa benda.”

Di hukum pertama newton
=0
tidak
ada gaya yang bekerja sehingga benda cenderung mempertahankan keadaannya. Pada hukum
kedua ini kita analogikan gaya yang bekerja sebagai usaha atau motivasi dari
kita untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Sehingga pergerakan kita tidak
lagi konstan dan monoton itu-itu saja, berani melakukan pembaharuan dan
merubahan menuju yang lebih baik sehingga kita pun bisa melesat lebih cepat. Semakin
besar gaya yang kita berikan maka akan semakin besar pula percepatan. Semakin besar
dorongan yang dinberikan pada diri kita, maka akan semakin besar pula kemajuan
kita. Besaran massa disini bisa kita analogikan potensi dalam diri kita,
sesuatu yang tetap dan sudah ada pada masing2 orang. Tapi jika potensi itu
dibiarkan diam, dia tidak akan berarti apa-apa. Orang tidak akan mengetahuinya,
bahkan kita pun tidak akan tahu kalau tidak berusaha mengasahnya.

“jangan mengharapkan hasil yang luar biasa
jika kita melakukan yang biasa-biasa saja. Jangan mendambakan hasil yang
berbeda jika kita melakukan hal yang sama saja”
Sekarang kita tidak bicara gerak
konstan dalam zona nyaman lagi, yang selalu konsisten tidak naik dan yang
penting kita tidak juga jatuh. Sekarang kita berusaha mengambil resiko untuk
berubah, menjadi lebih baik dan lebih cepat. Tapi ingat percepatan itu
merupakan sebuah besaran vektor yang punya besar dan arah. Kadang kita bisa
melambung tinggi, namun kadang bisa juga jatuh terperosok. Terkadang kita
bergerak ke arah yang salah sehingga percepatan bernilai negatif yang kita
kenal dengan perlambatan. Memang hasil yang kita dapatkan tidak akan selalu
baik, iman pun akan naik dan turun.
“orang sukses itu bukan yang tidak pernah
salah dan tidakpernah jatuh, tapi orang sukses itu adalah mereka yang ketika
gagal atau jatuh berusaha untuk bangkit lagi. “
SEMANGAT PERBAIKI DIRI
Akhirnya sampai juga kita kita ke
hukum terakhir
HUKUM
III Newton
“gaya aksi dan reaksi sama besar, tapi
berlawanan arah dan bekerja pada dua benda yang berbeda”


Hukum ini dikenal juga dengan
hukum aksi reaksi atau sebab akibat. Setiap yang kita lakukan akan mendapatkan
balasannya.
“barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar
zarah pun, niscaya ia akan melihat balasannya. Barang siapa mengerjakan
kejahatan sebesar zarah pun niscaya dia akan melihat balasannya pula (Q.S: Al zalzalah 7-8)”
Siapa yang menanam dialah yang
akan menuai. Maka selagi masih bisa bekerjalah, selagi masi muda belajarlah
yang rajin. Selagi masih sehat berusahalah, selagi otak masih mampu peljari dan
hafallah. Berlelah-lelahlah semasa muda, yakinlah akan hasil yang akan kita
dapatkan nanti..
Semoga bermanfaat J Bersama rintik hujan di G.1.3 22/10/13
Mba guru fisika kah, aku suka tulisannya sains dalam perspektif islam.
ReplyDeleteIYA MERI KUSYENI, SAYA GURU FISIKA.. SEMOGA BERMANFAAT
ReplyDelete