Dulu, waktu aku masih tahun satu, Azzahra itu terlihat
sangat menarik. Melihat akhwat yang tinggal disana terasa sangat menyenangkan. Kebersamaannya,
ukhuwahnya perhatian kepada sesama personilnya jujur membuat aku yang tinggal
in the kost ini merasa iri. Ketika sesekali main ataupun menginap di wisma, disambut
dengan senyum ramah dan hangat dari kakak2 n teman2 disana, kadang heran juga
melihat akhwat makan betalam bersama (yang tentunya tidak pernah ku temukan di
kost), melihat akhwat selalu sholat berjama’ah dengan hapalannya yg panjang2,
melihat akhwat yang mengisi waktu ruangnya dengan mengaji, terfikir kapan ya
bisa juga seperti itu dan bisa berada di lingkungan itu?
Keindahan itu tidak hanya terlihat di wisma saja di
kampus juga begitu. Ketika di Al-Qalam maupun di kegiatan kampus lainnya, Kakak2
di sana sepertinya memang berusaha untuk mengenal adik-adiknya (Klw ini bukan kakak
yg tinggal d wisma sja), berusaha untuk sering menyapa maba. Di awal kuliah aku
cukup banyak kenal dengan kakak akhwat dan sering disapanya walaupun mereka
sering salah ataupun lupa dengan namaku (maklumlah mungkin karena memang namanya
yg agak aneh atau sulit dihapal). Akhwat juga mempunyai peran di bidang ilmy,
asistenku juga tutor yang sering mengajar maba juga akhwat. Sehingga menimbulkan
kesan wisma itu memang kumpulan org2 yg shalihah + berprestasi. Semakin menambah
kerinduan untuk bisa menjadi bagiannya,